Dia adalah wanita yang
baik.
Adalah wanita yang
penyayang.
Adalah wanita yang
tulus.
Adalah wanita yang
tekun.
Adalah wanita yang
jujur.
Adalah wanita yang
peduli.
Cintanya tak bertepi.
Kasih sayangnya tak
berujung.
Orang-orang menyebutnya
IBU.
Ibu, engkau
mengandungku dalam susah payah, tertatih menggendongku dalam perutmu.
Ibu, engkau
melahirkanku dalam keperihan, penuh pengorbanan, sampai nyawa menjadi taruhan.
Ibu, engkau menyusuiku,
mengurusiku, memanjakanku, membelikanku ini itu, mensabari kekanakanku, hingga
aku dewasa kini.
Walau betapa aku tahu
hal itu.
Di usiaku yang dewasa
ini, aku malah belum pernah sekali pun memelukmu dan mencium keningmu.
Engkau seakan orang
asing, padahal engkau adalah ibuku.
Ibu... ibu.. ibu.
Aku masih ingat bahwa
engkau pernah memanggilku,
"Wahai
anakku..."
Tapi aku cuek tak
peduli, berlalu berpaling seolah yang memanggilku bukanlah orang yang penting.
Hingga ahirnya aku
sadar kini, "Iya ibu..." aku menjawabnya.
Aku menjawabnya. Aku
menjawabnya. A..ku....
"Ibuuu....."
Namun apalah daya, ibu
telah tertidur pulas di bawah timbunan tanah. Semoga Allah merahmatimu.
**"Satu pelukan
yang kamu berikan untuk ibumu di masa hidupnya, sungguh itu jauh lebih berharga
daripada seribu pelukan yang kamu berikan di batu nisannya nanti."
Kebaikan apa pun yang
bisa kamu lakukan untuk ibumu saat ini, maka lakukanlah!
Walau
hanya dengan sebuah senyuman. Jangan buat dia menangis sedih yah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar