Waktu di jakarta, ada
salah seorang sahabat yang biasa ngobrol bersama. Setiap giliran aku
ngobrol, dia pasti berkata kepadaku, "Kamu mah ceramah
terus."
Besoknya mengobrol
lagi, dan dia berkata, "Tuh kan!
Lagi-lagi ceramah."
Hari berikutnya
mengobrol lagi, dan dia berkata, "Kamu mau ngobrol
apa mau ceramahan?"
Ahirnya aku
menjelaskan,
"Memang seperti
inilah obrolanku."
*Terkadang seseorang
hanya terbiasa mendengar ayat-ayat Al Qur'an atau hadits-hadits pada saat
ceramahan, khutbah, pengajian atau semacamnya. Sehingga ketika hal itu muncul
di saat/ di tengah-tengah obrolan, maka hal itu dianggap asing dan tabu. Aneh.
Padahal ada riwayat
yang menyebutkan bahwa ada seorang wanita sholihah yang jikalau dia bicara,
maka bicaranya itu adalah Al Qur'an.
Dan riwayat lain
menyebutkan bahwa Imam Hasan al Bashri rahimahullah, bicara beliau adalah
seperti bicaranya para nabi; saking penuh hikmahnya.
Maka
hendaklah setiap kita memiliki pembicaraan ibarat air segar nan jernih yang
siap diteguk oleh orang lain; segar menghilangkan dahaga dan jernih
mengentaskan kerontang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar