Tatkala Allah tidak memberikan
apa yang selalu kita minta di dalam do'a-do'a kita, itu boleh jadi bahwa apa
yang kita minta tersebut bukanlah kebaikan bagi kita, sehingga Allah menahan
permintaan kita tersebut, dan Allah Maha Bijaksana mengetahui apa yang lebih
baik bagi kita.
Seringkali kita memandang baik
apa yang kita minta, namun kita lupa bahwa Dia yang kita minta, jauh lebih
mengetahui tentang kebaikan yang seharusnya kita dapatkan dalam hidup ini. Maka
percayakanlah segala ijabah kepadaNya dan jangan pernah berhenti berdo'a.
Atau boleh jadi apa yang kita minta tersebut adalah permintaan
yang bersifat sementara, terbatas waktu, namun di sisi lain, Allah Maha
Bijaksana lebih ingin supaya kita mendapatkan sesuatu dariNya, yaitu suatu
nikmat abadiah yang bersifat kontinyu, suatu nikmat yang menjadi keindahan
hidup di dunia, dan menjadi wasilah terbaik yang mengantar kita ke syurgaNya.
Subhanallah walhamdulillah wala
haula wala quwwata illa billah. Astaghfirullah wa atubu ilaih.
Sungguh-sungguh selama ini, betapa
kita sering berprasangka buruk kepadaNya, padahal sebenarnya kita lah yang
bodoh, tidak memahami bahwa DIA LAH YANG MAHA BIJAKSANA yang mengatur segala
urusan hamba-hambaNya berdasar hikmahNya bagi kebaikan hidup mereka.
Dalam hadits qudsi Allah berkata
kepada Jibril,
"Wahai Jibril, siapakah yang
berdo'a meminta sesuatu ini?"
"Itu si fulan A ya
Rabb," jawab Jibril 'alaihis salam.
"Segeralah berikan apa yang
dia minta, sungguh Aku benci mendengar suara rintihannya dalam meminta."
Di sisi lain,
"Wahai Jibril, siapakah yang
berdo'a meminta sesuatu ini?"
"Itu si fulan B ya
Rabb," jawab Jibril 'alaihis salam.
"Tunggu, tahanlah dahulu,
jangan segera berikan apa yang dia minta, karena Aku sangat senang mendengar
suara rintihannya dalam meminta."
#Buah tulisan dari ceramahan Syaikh
Mutawalli Sya'rawi seorang ahli tafsir dari Mesir hafizhahullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar