Kebanyakan orang yang mendapat
keajaiban hidup adalah orang yang rajin berdo'a; bukan hanya berdo'a untuk diri
sendiri, tapi juga berdo'a untuk orang-orang yang hidup di sekelilingnya.
Dan orang yang berusaha membantu
untuk kesuksesan/perubahan baik orang lain, ia justru dijadikan jauh lebih
sukses dan lebih baik oleh Yang Maha Kuasa.
Itulah hikmah di balik sabda
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang amat begitu istimewa,
"BARANGSIAPA YANG
MEMUDAHKAN URUSAN ORANG LAIN, MAKA ALLAH AKAN MEMUDAHKAN URUSANNYA DI DUNIA DAN
DI AKHIRAT, DAN ALLAH AKAN SELALU MENOLONG SEORANG HAMBA, SELAGI HAMBA TERSEBUT
SENANG MENOLONG ORANG LAIN (di sekelilingnya)."
#subhanallah
wabihamdih subhanallahil 'azhim
Seorang hamba yang mengenal Allah, ia tidak
akan pernah merasa asing dan sepi, dimana pun ia berada, walau jauh sekalipun,
walau seorang diri sekalipun.
Celakanya, ada seorang hamba yang mana ia
berada di negerinya sendiri bahkan berada di dalam rumah, di tengah-tengah
keluarganya, ia justru merasa asing dan sepi.
Orang
yang tidak mengenal Allah, maka ia akan kehilangan nikmatnya rasa kehadiran di
tengah-tengah keluarga, bahkan umat.
#kenalilahRabbmu
Banyak diantara kita, yang barangkali hanya
mengenal Allah sebatas di dalam Masjid saja, tapi tidak mengenal Allah di dalam
lingkungan sekitar; pada orang-orang yang kelaparan, kehausan, kesusahan,
menderita, dsb.
Berbagi rizki kepada kaum susah, miskin atau
tidak berpunya merupakan kewajiban moral utama di dalam Islam. Maka janganlah
melupakan hal itu!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah
bersabda bahwa kelak pada Hari Pengadilan, Allah akan bertanya kepada
hamba-hambaNya perihal bagaimana mereka memperlakukanNya di dalam pergaulan
terhadap orang-orang susah, miskin yang tak berpunya,
"Aku telanjang, kamu tidak memberiKu
pakaian. Aku lapar, kamu tidak memberiKu makan. Aku haus, kamu tidak memberiKu
minum. Aku sakit, kamu tidak menjengukKu."
Mereka pun heran, lalu mereka berkata,
"Ya Rabb, bagaimana mungkin Engkau tidak
memiliki pakaian? bagaimana mungkin Engkau merasa lapar dan haus? bagaimana
mungkin Engkau sakit? Sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?!."
Allah pun menjawab yang semaknanya,
"Dahulu (waktu dunia) pernah datang si anu
dan si anu kepadamu, dalam keadaan susah sengsara, butuh pakaian, makanan dan
minuman, serta perhatian. Namun kamu tidak peduli samasekali. Padahal kalau
saja kamu memenuhi kebutuhan mereka, niscaya kamu akan dapati bahwa Aku ada
bersama mereka." (HR. Muslim)
Astaghfirullaah wa atuubu ilaih.
Seringkali kita hanya mengenal Allah di dalam
Masjid, namun di dalam lingkungan sekitar, kita hanya mengenal diri kita
sendiri, sehingga kemudian diri kita menjadi lebih cenderung sombong, congkak
dan acuh, tidak peduli terhadap orang lain.
Ingatlah! Bahwa setiapkali kita mempergauli
makhluk Allah, maka sejatinya kita sedang mempergauli Sang Pencipta makhluk
tsb. Oleh karena itulah Allah berkata pada hadits diatas, "Aku ada bersama
mereka."
Dan oleh karena itu pula, Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam menganjurkan supaya kita selalu mempergauli semua makhluk
dengan penuh kasihsayang. Karena seorang penyayang pastilah akan disayang oleh
Dia Yang Maha Penyayang.
Sayangilah orang-orang susah dan orang-orang
miskin yang tak berpunya. Penuhilah apa yang mereka butuhkan. Jadilah hamba
yang penyayang dan penuh perhatian terhadap sesama.
#subhaanallaah wabihamdih subhaanallaahil
'azhiim
Tatkala kita memiliki keinginan dan harapan,
kewajiban kita adalah mengutarakannya kepada Yang Maha Kuasa. Walau seringkali
kita mendapati diri bingung, tak tahu jalan dan cara untuk mencapainya, tapi
keimanan mengajarkan kita untuk yakin, bahwa tak ada apa-apa tangan yang bisa
menahan dan mencegah kekuasan Allah ketika Allah menghendakinya.
"Sesungguhnya urusanNya adalah apabila Dia
menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata pada urusan tersebut, 'terjadilah!',
maka terjadilah urusan tersebut." (Yasin : 82)
Allah akan mengadakan keajaiban bagi sesiapa
saja dari arah yang tak disangka-sangka.
#keeppositivethinking
Tidak ada komentar:
Posting Komentar